Tujuan dilakukannya shutdown database adalah agar Operating system melakukan backup semua struktur fisik secara offline dan memodifikasi parameter static pada saat inisialisasi ketika restart.
- SHUTDOWN NORMAL
Secara default shutdown options berada di mode normal. Normal database shutdown diproses dengan kondisi berikut ini :
- Tidak ada koneksi baru yang terhubung dengan database tersebut.
- Oracle Server akan menunggu semua user untuk disconnect sebelum melakukan shutdown.
- Database dan redo buffer disimpan dalam disk.
- Tidak ada proses yang sedang berjalan di background dan SGA sudah terhapus dari memory.
- Oracle menutup dan melakukan dismount database sebelum melakukan shutdown pada instance nya.
- Start up selanjutnya tidak membutuhkan instant recovery.
- SHUTDOWN TRANSACTIONAL
Transactional shutdown melindungi client dari hilangnya data hasil pekerjaan. Normal database shutdown diproses dengan kondisi sebagai berikut :
- Tidak ada client yang melakukan transaksi baru.
- Sebuah client akan diputus koneksinya ketika client tersebut mengakhiri transaksi yang sedang diproses.
- Ketika semua transaksi selesai, fungsi shutdown akan segera dijalankan secara otomatis.
- Proses start up berikutnya tidak membutuhkan instance recovery.
- SHUTDOWN IMMEDIATE
Immediate database shutdown diproses dengan kondisi sebagai berikut :
- SQL statement yang sedang diproses oleh Oracle akan diputus secara paksa.
- Server Oracle tidak akan menunggu trigger dari user untuk melakukan disconnect meskipun user tersebut sedang terhubung dengan database.
- Oracle melakukan Rollback terhadap transaksi yang sedang aktif dan melakukan disconnect pada semua user yang sedang terhubung.
- Startup berikutnya tidak membutuhkan instance recovery.
- SHUTDOWN ABORT
Jika options NORMAL dan IMMEDIATE shutdown tidak bekerja, kita dapat membatalkan instance database yang sedang aktif. Membatalkan sebuah instance akan diproses dengan kondisi berikut ini :
- SQL statement yang sedang diproses oleh Server Oracle akan diakhiri dengan segera.
- Server Oracle tidak akan menunggu trigger dari user untuk melakukan disconnect meskipun user tersebut sedang terhubung dengan database.
- Database dan redo buffers tidak tersimpan dalam disk.
- Transaksi yang tidak di COMMIT tidak akan di ROLLED BACK.
- Instance akan diakhiri tanpa menutup file-file.
- Strartup berikutnya membutuhkan instance recovery.
28 Juni 2010
Oracle
0 Response to Macam-macam Shutdown pada Oracle 10g
Posting Komentar
Silahkan Comment ya untuk kebaikan blog ini...Kritik,saran kami terima dengan senang hati...